Mengelola kecerdasan anak diusia emas
<
Sebagai orang tua kita menginginkan
yang terbaik untuk buah hati. Ingin anak kita menjadi anak yang cerdas. Kecerdasan
anak bisa dikembangkan sejak usia emas.
Howard Garner psikologi terkemuka,
mengemukakan ada 9 jenis kecerdasan manusia. Yuk lihat dibawah ini 9 jenis
kecerdasan dan apa yang harus orangtua lakukan untuk mengembangkan kecerdasan anak :
1. Kecerdasan Linguistik : kecerdasan dalam menggunakan
bahasa mampu mengkomunikasikan ide-ide nya dengan baik secara lisan ataupun
tulisan. Biasanya mereka adalah penulis, pembicara dan pengacara.
Sebagai orang tua bisa mengembangkan
kecerdasan linguistic pada anak dengan cara : membacakan buku cerita sejak
masih bayi, mengenalkan beragam bahasa dengan baik. Ajak Balita untuk bicara
dan mengemukakan ide dan perasaan nya. Ajak anak untuk bicara mengenai film-film
kesayangannya, tentang keseharian mereka, teman nya, dll.
2. Kecedasaran Musikal : kecerdasan dalam
mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati music. Biasanya anak yang
memiliki kecerdasan musical akan lebih cepat menghafal lagu yang baru saja
didengar, Bisa memainkan salah satu alat music. Mama bisa mengembangkan
kecerdasan musical dengan cara mengenalkan music sejak dini.
Sebagian psikolog berpendapat bahwa memainkan alat musik, Didalam perihal ini musik klasik serta tradisional, pada bayi, dapat menolong melatih otak mereka untuk mengolah, mengatur serta membedakan pada bunyi, irama serta ritme yang berlainan. biasanya sejak umur 2 tahun balita sudah bisa diajak bernyanyi bersama, pertama ajarkan saja dulu lagu-lagu yang sederhana.
Mama bisa mengajak balita untuk
mempelajari instrument music, Seperti piano. Jangan memaksa ya Mam, perkenalkan
music dengan cara yang menyenangkan seperti mengajak anak menyaksikan konser –konser
music sehinga bisa memupuk ketertarikan anak terhadap music.
3. Kecerdasan Logika-Matematika : kecerdasan dalam hal
angka dan logika. Biasanya mereka jago dalam pelajaran matematika dan sains di
sekolah.
Mama bisa mengembangkan kemampuan matematika anak
dengan cara : mengenalkan matematika dalam keseharian anak. Menjumlah,
mengurang dan menghitung sambil bermain atau saat mengajak anak belanja.
Dan untuk mengembangkan kecerdasan sains,
Mama bisa mendorong balita untuk
lebih mencermati serta mengobservasi alam disekitarnya. Balita kita bisa menjumpai beragam
jenis observasi, dari mulai
bagaimana tumbuhan tumbuh hingga
perilaku hewan di halaman rumah
atau di taman kota paling dekat.
4. Kecerdasan Spasial : Kecerdasan dalam kemampuan
keseimbangan, warna, bentuk, garis , ruang ,memiliki kepekaan yang tajam untuk
visual dan memiliki kemampuan membuat sketsa ide dengan jelas. Contoh :
Arsitek, Designer interior mereka mampu menggunakan imajinasi untuk membuat ide
kreatif.
Mama bisa mengembangkan kecerdasan spasial
mereka dengan langkah mengajak balita
untuk bermain permainan-permainan logika simpel contohnya :bola bekel, dakon, monopoli, ular tangga, halma,
puzzle Setelah itu Mama bisa
mengajak kepermainan yang lebih sulit contohnya : Catur Cina dan Catur.
Kecerdasan Spasial juga bisa dikembangkan dengan mengajak anak melukis dan
menggambar.
5. Kecerdasan Jasmani-Kinestetik : Kecerdasan dalam
mengkoordinasikan gerakan fisik.Seperti
Atlet dan penari.
Mama
bisa mengembangkan kecerdasan Jasmani-kinestetik
dengan membiarkan mereka bermain
di area terbuka di mana mereka dapat lari serta menanjak. Ajak mereka bermain satu
jam ke taman bermain tiap-tiap
harinya, ini dapat menolong anak mengembangkan kecerdasan
Jasmani-kinestetik mereka di mana
mereka pelajari bagaimana sistem tubuh mereka bergerak serta meregang.
Untuk usia yang masih dini biasanya suka
menari. Menari adalah akitiitas natural yang mengekspresikan keceriaan mereka.
Pada saat usia 4 s.d 5 tahun Mama bisa memperkenalkan olahraga lainnya seperti,
renang, sepakbola, voli, basket, dll.
Kemudian bisa diperkenalkan dengan olahraga yang lebih kompleks seperti
tenis meja dan bulutangkis. Ingat ya Ma, jangan memaksa anak biarkan anak
memilih olahraga apa yang mereka sukai.
6. Kecerdasan Intrapersonal : Kecerdasan untuk
mengatur emosi, dan mengenali diri sendiri.
Mama bisa mengembangkan kecerdasan intrapersonal
dengan mengajak anak bercerita apa yang mereka rasakan. Tanyakan pada ana :
Kenapa kamu seperti ini? Kenapa kamu sedih? Apa yang kamu rasakan? Ini dapat
membantu anak mengidentifikasi perasaan mereka. Ini juga bisa membantu anak
untuk mengekspresikan emosi dengan baik. Sebagai orangtua kita bisa
mencontohkan bagaimana mengatur emosi, sperti kemarahan serta stress.
7. Kecerdasan Interpersonal : Kecerdasan dalam
mengerti apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain, peka terhadap perasaan,
temperamen dan watak orang lain. Kecerdasan ini membantu anak untuk berelasi
dengan temannya dan membantu anak dalam bersosialisasi.
Mama bisa mengembangkan kecerdasan
interpersonal dengan mengajak mereka memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang
lain di sekitarnya. Seperti saat menonton TV tanyakan pada anak “Bagaimana
perasaan orang itu?” “Kenapa dia jadi seperti itu”? Sejak usia dini anak
diajarkan untuk mengerti dengan orang disekitarnya. Pada saat nonton TV mama
juga bisa menjelaskan dampak dari perbuatan orang tersebut, dll.
8. Kecerdasan Natural : kecerdasan menyukai keindahan alam. Kecerdasan
ini bisa dirangsang dengan pengamatan lingkungan, bercocok
tanam, memelihara binatang, terhitung
mengamati tanda-tanda alam : hujan,
angin, banjir, pelangi, siang-malam, panas-dingin, bulan-bintang, serta matahari. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis mempunyai
ketertarikan pada lingkungan
alam yang ada disekitarnya, yaitu pada binatang,
Mama bisa mengembangkan kecerdasan naturalis bisa dikembangkan seperti : Berkebun, beternak, membuang
sampah pada tempatnya dan menyayangi hewan .
9. Kecerdasan Spiritual : kecerdasan
spiritual belum lama jadikan di antara unsur kecerdasan dikarenakan karakternya relatif tidak segera
dirasakan. kecerdasan spiritual yaitu
kemampuan mengetahui serta menyukai ciptaan tuhan. kemampuan
ini bisa dirangsang melewati penanaman nilai-nilai moral serta agama. di antaranya orangtua dapat
mengajak anak melihat ciptaan
tuhan seperti alam semesta serta benda-benda angkasa di alam
terbuka. atau ada Sebagian
orangtua yang telah mengenalkan
ritual ibadah sejak kecil serta
mengajarkan anak mengucapkan kalimat
yang memiliki kandungan ucapan
selamat dan seterusnya.