Ingin Anak Kreatif?


Ingin Anak Kreatif?

Kreativitas dapat didefinisikan sebagai menempatkan sesuatu dengan cara baru , atau melihat dunia , atau masalah yang diberikan , dengan mata segar . Semua dari kita membutuhkan kreativitas untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari , dan saya percaya bahwa setiap orang adalah kreatif , meskipun beberapa orang dilahirkan dengan bakat tertentu.

Jangan Khawatir Jika Anak Telat Bicara

Jangan Khawatir Jika Anak Telat Bicara

Sering sekali kita mendengar anak yang sudah umur 2 hingga 2,5 tahun belum bisa bicara dengan lancar. Hanya potongan-potongan kata yang dia ucapkan, dan itupun tidak terucap dengan jelas. Padahal sesuai tahapan perkembangannya, anak usia 1,5 tahun seharusnya paling tidak sudah bisa menggunakan minimal 5 kosa kata yang konsisten seperti papa, mama, dsb. Selanjutnya secara bertahap pada usia 2 tahun anak mempunyai 2 lusin kata yang dapat dirangkai sederhana.

Dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat umum, anak yang terlambat bicara adalah hal yang biasa dan bukan merupakan kelainan. Selain itu kita dianjurkan untuk jangan terlalu membandingkan anak kita dengan anak-anak yang lain, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda .

Mama pasti khawatir jika si kecil telat bicardi usia 2 tahun ke atas. Mama tak perlu cemas berlebihan karena keterlambatan anak dalam berbicara bisa dilihat dari beberapa faktor. Misalnya faktor keturunan atau gangguan organ tubuh seperti gangguan otak atau pendengaran.

Tapi yang pasti, sikap tenang harus Anda miliki saat si kecil yang sudah menginjak usia 2 tahun belum lancar berbicara. Keterlambatan berbicara pada anak dianggap wajar selagi anak masih bisa merespon ucapan Anda dan menatap mata Anda saat berbicara. Biasanya, anak yang terlambat bicara disebabkan karena terlalu aktif bergerak sehingga kurang fokus dan konsentrasi. Dalam istilah kedokteran anak yang terlambat bicara disebut Attention Deficit and Hiperactivity Disorder (ADHAD). Anak akan lebih suka bereksperi lewat gerakan, senyuman dan tangisan tetapi jarang menyampaikan sesuatu secara verbal.

Menurut Psikolog Roslina Verauli, batas anak (terutama anak laki-laki) bisa berbicara lancar adalah usia 2 tahun 3 bulan. 3 hal yang harus Anda waspadai dari anak yang terlambat bicara adalah apabila si kecil yang pada usia di atas 2 tahun 3 bulan tidak dapat merespon komunikasi dua arah, anak tidak mengerti bahasa reseptif atau bahasa yang Anda gunakan dan anak tidak mengerti bahasa verbal yang Anda sampaikan.

Jika 3 hal yang harus anda waspadai dari anak yang telat bicara, maka sebaiknya lakukan hal berikut ini:

1. Konsultasi dengan dokter/psikolog/psikiater tentang apa yang seharusnya dikuasai oleh anak pada usia tetetentu. Usahakan mencari the second opinion untuk memperkuat pernyataan dokter yang lain dan memperkaya informasi tentang kondisi anak kita yang sebenarnya

2. Jangan biarkan anak terlalu lama menonton TV, karena akan berdampak kurang baik terhadap perkembangan anak. Ketika menonton TV, anak merasa nyaman dengan tayangan gambar yang begitu menarik dengan gambar yang selalu bergerak dan penuh dengan warna.Hal itu dapat menyebabkan berkurangnya ketertarikan anak pada obyek-obyek yang statis/kurang menarik/ kurang berwarna yang ada di lingkungan sekitarnya. Akibatnya anak cenderung menjadi pasif, kurang peka dan kurang fokus ketika berinteraksi denganh lingkungannya. Sedangkan yang dibutuhkan anak agar dapat mengadopsi kata-kata dari orang lain adalah dengan cara imitasi (meniru). Dalam proses imitasi diperlukan sensitifitas, keaktifan dan konsentrasi.

3. Sediakan waktu mengajak anak berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Hal ini akan merangsang anak agar lebih termotivasi untuk belajar bicara, karena bermain bersama anak-anak yang lain membutuhkan kemampuan komunikasi verbal.

4. Selalu Menstimulasi dengan mengajak anak berkomunikasi meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Masa BATITA adalah masa meniru, sehingga ketika orang tua intens mengajaknya berbicara pasti kosa kata anak semakin banyak pula.

5. Mengajarkan kata kepada anak dengan kata-kata yang jelas (intonasi, bentuk mulut/bibir saat mengucapkannya). Contoh : makan bukan maem atau mamam, minum bukan mik atau num, susu bukan cucu, dsb

6. Jangan keburu memberikan label telat bicara pada anak sebelum usianya 5 tahun. Anak baru bisa dikatakan mengalami keterlambatan bicara saat usianya di atas 5 tahun.

7. Bersabarlah hingga anak berusia 3 tahun untuk mengetahui apakah anak mengalami keterlambatan bicara. Jika masih di bawah usia 3 tahun, Anda hanya perlu melakukan stimulus kepada anak dengan cara sering melakukan komunikasi dengannya.

Kenali Apakah Anak Mama, Anak Aktif Atau Hiperaktif



Kenali Apakah Anak Mama, Anak Aktif Atau Hiperaktif

Sikecil suka berlari-lari kesana kemari, loncat sana loncat sini, manjat sana manjat sini. Colok sana colok sini. Pencet sana pencet sini :)  Dikasi mainan cuek, sukanya mengikuti aktivitas orang dewasa.  Ada aja yang dilakukannya seakan energinya tidak pernah habis. Sehingga muncul dibenak mama, apakah anakku hiperaktif? Tapi apakah benar anak yang tidak bisa diam itu anak yang hiperaktif?