Tips Jitu Mengatasi Anak Susah Makan
<
Artikel ini saya tulis karena Athar Buah hatiku lagi susah makan karena habis sakit. dan saya ambil dari beberapa sumber. Mudah-mudahan bermanfaat bagi para Mama yang juga sedang menghadapi hal ini. Semangat ya Mamadalam memberikan yang terbaik untuk buah hati kita ^_^.
Memang pada masa tertentu nafsu makan anak berkurang.
Anak tidak nafsu makan karena 2 sebab utama. Sebab organic dan anorganic.
Sebab organic merupakan sebab yang berhubungan dengan organ
makan anak . misalnya : sariawan, tumbuh gigi, radang, dll.
Sebab Anorganic meliputi keadaan
psikologis anak, suasana hati anak dan pengasuh, suasana lingkungan, dll. Cek dulu,
mungkin saja anak sedang sariawan, mau tumbuh gigi lalu sesuaikan makanan yang
bisa menyamankan dan memenuhi kebutuhan gizinya.
Berikut perilaku anak dalam menolak makanannya :
- Menolak MPASI hanya mau ASI (Susu Formula)
Jika menghadapi
kondisi seperti ini, pemberian makanan secara bertahap harus dirancang. Memang waktu makannya jadi jauh lebih lama. Misalnya,
berikan 1 sendok MPASI setiap jadwal makan tiba dengan konsentrasi makanannya
lebih cair. Setiap hari porsi ini harus ditingkatkan, dari 1 sendok menjadi 2
sendok hingga akhirnya mencapai 1 mangkuk. Perlu diingat, jadwal makannya pun
harus diberikan secara konstan dan berkesinambungan. Mengapa ini penting? Karena
si kecil mau tidak mau harus diajarkan keteraturan untuk membentuk kedisiplinan.
- Dilepeh
Jika ini terjadi
pada bayi dibawah 8 bulan, kemungkinan besar terjadi karena refleks anak. Tapi
kalau bayi diatas 8bulan atau lebih, maka orangtua harus cermat. Apa karena
makanannya terlalu asin, terlalu lembek, terlalu banyak, atau makanannya tidak
enak, dsb. Agar sikecil tidak tidak melakukan penolakan, pandai-pandailah mengatur strategi dengan
variasikan menu makan anak, Seperti kalau tidak mau makan nasi, bisa diganti
dengan roti, macaroni , dll. Penyajian makanan yang menarik juga penting. Hias
dengan aneka warna dan bentuk . Jika perlu cetak makanan dengan cetakan kue yang lucu.
- Diemut
Anak yang
makannya ngemut umumnya karena alat-alat pencernaan di rongga mulutnya belum
siap menerima, contohnya : Batita
belum berhasil melewati masa transisi dari makanan cair ke padat. Dan
kebiasaan ngemut-nya karena gangguan fisik misalnya : asyik bermain hingga lupa
masih ada makanan didalam mulutnya.
Tips
mengatasinya :
·
Tunjukkan padanya
bagaimana cara mengunyah yang benar, yaitu perlahan-lahan dengan menggerakkan
rahang atas dan rahang bawah.
·
Bila anak terlalu
asyik bermai sehingga lupa mengunyah, minta anak berhenti bermain sampai
aktivitas makannya selesai. Jika itu terlalu sulit diterapkan, coba bagi
makanannya menjadi beberapa porsi kecil, lalu minta anak untuk menghabiskan 1
porsi sebelum bermain lagi. Tentukan waktu main tidak terlalu lama, misalnya 5
menit, lalu ia harus masuk ke proses makan satu porsi lainnya, dan
seterusnya.
·
Biasakan anak
makan di meja makan tanpa disambi aktivitas lain Misal Nonton TV.
Matikan TV nya supaya ia tak tergoda untuk menonton. Jadikan Nonton TV atau bermain sebagai hadiah setelah ia selesai makan.
- Disembur
Penyebabnya
: Makanan terasa asing dilidahnya, Salah
satu bentuk eksplorasinya, Bosan dengan makanan itu, ingin mendapat perhatian
dari orang disekelilingnya, Suka dengan suara yang ditimbulkan saat menyembur
makanan.
Tips
Mengatasinya :
·
Tak perlu memberi
reaksi berlebihan bila si batita menyemburkan makanannya apalagi memarahi.
Jangan pula mentertawakan. Lebih baik tanyakan apakah makanannya kurang enak.
Kalau ya, lebih baik ganti dengan makanan sejenis. “Oh, Adek enggak mau
makan nasi hari ini? Mama punya kentang. Enak, deh!"
·
Sebelum
mengganti, ajak dia berjanji untuk tidak menyemburkan lagi makanannya. Jika masih
tetap menyemburkan makanan penggantinya, tarik dulu makanan tersebut selama
sekitar 30 menit, baru kemudian diberikan lagi. Kemungkinan ia sedang tak ingin
makan.
·
Bila merupakan
bagian dari eksplorasinya, katakan pada si kecil, "Lucu, ya, Dek, bunyinya.
Tapi makanan itu nanti harus ditelan ya." Bila si batita melakukannya
karena iseng, beri penjelasan bahwa makanan bukan mainan, jadi tak boleh
disembur-semburkan. Jangan bosan untuk terus-menerus menjelaskannya pada si
kecil agar perilaku ini tak terus berlanjut.
- Dimuntahkan
Perilaku memuntahkan makanan bisa akibat penolakan ataupun bukan.
Kalau ternyata disebabkan masalah fisik atau ada yang harus dibereskan pada
sistem pencernaannya, maka muntahnya bukan merupakan penolakan. Akan tetapi
kalau muntah disebabkan si kecil mencari perhatian dalam mengeskpresikan
ketidaksukaannya pada makanan itu, baru bisa dikategorikan sebagai penolakan.
Untuk memastikan penyebabnya, orang tua dapat memperhatikan kondisi anak.
Misalnya apakah rewel atau tidak selagi muntah maupun sesudah muntah, demam
atau tidak, dan apakah disertai gangguan lain semisal diare atau tidak. Jika
jawabannya memang ya, kemungkinan si kecil mengalami masalah fisik dan ini
sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter ahlinya.
- Menolak sama sekali
Wujud penolakannya bisa berupa memalingkan kepala, menutup
rapat-rapat mulutnya, sampai menangis keras setiap kali disuapi. Penyebabnya
lebih banyak karena faktor fisik, seperti gara-gara sariawan, atau terkena
radang tenggorokan. Jadi, kalau si kecil menunjukkan tanda-tanda tadi, cermati
dulu kondisi kesehatannya secara umum. Pastikan apakah ia sariawan atau tidak,
gunakan termometer untuk memastikan suhu tubuhnya, apakah kondisi lidahnya
bermasalah atau tidak, bibirnya pecah-pecah, dan buang airnya lancar atau
tidak. Kalau benar karena kendala fisik, lekas konsultasikan ke dokter.
Jika tak ada gangguan fisik kemungkinan besar si kecil melakukan
gerak tutup mulut gara-gara faktor psikis. Tidak tertutup kemungkinan ia memang
tengah mencari perhatian orang tuanya yang sudah sepanjang hari tidak dijumpainya,
tak menyukai menunya, dan penampilan makanannya membuat bayi kehilangan selera
makan.
Salam,
Mama Dan Anak
Mama Dan Anak